Belajar Python Dasar : Pengenalan Bahasa Pemrograman Python
Menurut survei yang di lakukan oleh stackoverflow pada tahun 2021 ini. Python berhasil masuk di urutan ketiga menjadi bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan oleh developer. Menggantikan posisi SQL yang pada tahun sebelumnya menempati posisi ketiga. Berikut persentase data hasil survei yang dilakukan lebih dari delapan puluh tiga ribu respondents:
Selain itu Python juga menjadi urutan pertama untuk bahasa pemrograman yang paling banyak di cari oleh perusahaan.
So, udah tahu kan kenapa kamu perlu banget buat belajar bahasa pemrograman Python ini? Saya sendiri termasuk orang yang mengenal Python ketika saya bekerja di dalam perusahaan. Awalnya saya berpikir bahasa pemrograman ini akan sulit untuk dipelajari dan akan jarang menemukan tutorialnya di internet, ternyata saya salah.
Python sendiri merupakan bahasa pemrograman interpretatif multiguna. Tidak seperti bahasa pemrograman lain yang susah untuk dibaca dan dipahami, Python lebih menekankan pada keterbacaan kode agar lebih mudah untuk memahami sintaks. Hal ini yang membuat Python sangat mudah dipelajari baik untuk kamu yang baru pertama kali ingin mempelajari bahasa pemrograman maupun untuk yang sudah menguasai bahasa pemrograman lain.
Bahasa yang muncul pertama kali pada tahun 1991, dan dibuat oleh seorang bernama Guido van Rossum ini. Juga bisa digunakan untuk enterprise. Dalam tingkatan bahasa pemrograman, Python termasuk high level language. Python menjadi salah satu bahasa pemrograman yang multi-platform dapat digunakan untuk membangun aplikasi, baik itu berbasis desktop, mobile ataupun berbasis web. Python juga mendukung hampir semua sistem operasi, bahkan untuk sistem operasi Linux, hampir semua distronya sudah menyertakan Python di dalamnya.
|
|
Dengan fungsi print()
seperti kode di atas, kamu sudah bisa menampilkan apapun yang kamu inginkan. Dibagian akhir kode pun tidak perlu di akhiri dengan tanda semicolon ;
membuat kode yang kita tulis jadi terlihat lebih bersih. Kamu sebagai developer pun bisa lebih fokus mengembangkan sistem yang dibuat ketimbang sibuk mencari-cari syntax error yang hanya lupa tanda semicolon di akhir kode.